Kesadaran akan isu lingkungan terus meningkat di kalangan Gen Z, termasuk pasangan suami istri yang ingin membeli rumah pertama mereka. Desain arsitektur yang menampilkan desain berkelanjutan semakin populer, mencakup materi bangunan yang digunakan semakin ramah lingkungan, dan penggunaan energi terbarukan. Sejumlah developer menyebut karya mereka sebagai hunian green living, rumah eco living. Berikut adalah beberapa tren desain rumah yang diprediksi akan populer pada tahun 2025.

Desain Berkelanjutan. Penggunaan bahan ramah lingkungan tetap digunakan untuk material seperti kayu daur ulang, bambu, atau beton rendah karbon. Integrasi panel surya untuk kelistrikan, sistem daur ulang untuk air menyiram dan servis area, juga taman vertikal untuk mendukung gaya hidup yang lebih hijau. Rumah yang hemat energi dengan instalasi canggih dan pencahayaan alami yang optimal.

Gaya Minimalis. Tren desain rumah minimalis masih diincar, karena konsep ini mengedepankan kepraktisan, kesederhanaan, dan efisiensi ruang. Dalam desain minimalis elemen yang tidak penting akan dihilangkan, sehingga ruangan terkesan bersih dan lapang. Tidak heran jika didominasi warna-warna netral seperti krem, putih, dan abu-abu lembut dengan aksen kayu alami. Perabot multifungsi banyak digunakan untuk mendukung efisiensi ruang, terutama untuk rumah berukuran kecil. Untuk urusan perawatan juga lebih mudah, karena tidak banyak elemen dekoratif sehingga saat dibersihkan jadi mudah dijangkau.

Smart Home. Sistem rumah pintar dengan teknologi AI yang terintegrasi, seperti pengaturan suhu, pencahayaan, hingga keamanan berbasis sensor. Penggunaan perangkat pintar yang ramah lingkungan, seperti termostat hemat energi dan sistem ventilasi pintar. Keamanan jadi prioritas utama dalam ekosistem smart home, karena dengan banyaknya perangkat yang terhubung.

Estetik Retro-Futuristik. Desain perpaduan elemen vintage era 60-an atau 70-an dengan teknologi modern akan kembali disukai di 2025. Material design dengan logam dan plastik sangat booming di tahun itu, dan saat ini kembali diminati. Warna-warna seperti hijau zaitun, ice blue, oranye dengan sentuhan metalik juga mendominasi. Perpaduan masa lalu dan masa depan menciptakan gaya unik tersendiri.

Biophilic Design. Penambahan elemen alami seperti dinding hijau, taman dalam rumah atau air terjun mini menempatkan konsep kembali ke alam. Penempatan jendela-jendela besar atau desain terbuka yang mengaburkan batas antara interior dan eksterior. Memasukkan elemen alam ini memang untuk menyeimbangkan antara hubungan manusia dengan alam itu sendiri. Bila diaplikasikan pada hunian konsep ini tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi juga ramah bagi lingkungan di sekitarnya. Sejumlah pengembang mulai mengenalkan konsep ini setelah pandemi covid 2 tahun lalu.

Author

Write A Comment