Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) secara tegas menyerukan pelarangan total terhadap penggunaan asbes di seluruh dunia. Pernyataan ini dilandasi oleh temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa paparan asbes dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Penyakit-penyakit serius yang ditimbulkan meliputi kanker paru-paru, mesotelioma, serta asbestosis. WHO menyebut asbes sebagai karsinogen kelas satu, yang berarti bahan ini terbukti secara meyakinkan menyebabkan kanker pada manusia.

Meski dahulu digunakan luas karena tahan panas dan isolatif, asbes kini terbukti menimbulkan risiko kesehatan yang jauh melebihi manfaatnya. WHO mencatat bahwa setiap tahun lebih dari 100.000 orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan asbes. Angka ini menunjukkan urgensi untuk segera menghapus penggunaannya secara global, termasuk di negara-negara berkembang yang masih mengizinkan impor dan pemakaiannya.
WHO mendorong negara-negara anggota untuk menerapkan kebijakan penghapusan total asbes, termasuk menghentikan produksi, distribusi, serta penggunaan semua jenis asbes. Termasuk chrysotile, jenis asbes yang masih umum dipakai di sejumlah negara. WHO juga menyerukan adanya upaya transisi ke bahan alternatif yang aman dan tersedia secara luas. Selain itu, juga mendesak adanya perlindungan bagi pekerja dan masyarakat yang telah atau masih terpapar asbes. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan deteksi dini, layanan medis, dan kampanye edukasi publik.
Didukung bukti ilmiah dan lembaga internasional, seruan WHO menegaskan komitmen global untuk mengurangi penyakit akibat lingkungan yang tidak aman. Pelarangan total asbes menjadi langkah penting menuju kesehatan masyarakat yang berkelanjutan dan perlindungan jangka panjang bagi generasi mendatang. (Fio/2025)