Grab Holdings Ltd. akan mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam kesepakatan strategis senilai USD 7 miliar. Aksi korporasi ini mempertegas langkah Grab dalam memperluas dominasinya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia sebagai pasar digital terbesar di kawasan. Akuisisi ini mencakup sebagian besar unit bisnis GoTo di Indonesia dan unit internasionalnya di Singapura, dengan pengecualian pada divisi layanan keuangan . Untuk mendukung akuisisi ini, Grab sedang dalam pembicaraan dengan beberapa bank untuk memperoleh pinjaman hingga USD 2 miliar. Jika akuisisi ini terealisasi, entitas gabungan Grab-GoTo diperkirakan akan menguasai sekitar 85% pasar ride-hailing Asia Tenggara, dengan pangsa pasar 91% di Indonesia dan hampir 90% di Singapura. Dengan menggabungkan kekuatan Gojek di sektor transportasi dan Tokopedia di bidang e-commerce, Grab memperkuat posisinya sebagai ekosistem digital paling lengkap. Melayani lebih dari 200 juta pengguna, Grab kini menawarkan solusi terpadu mencakup transportasi, pengantaran, e-commerce, dan layanan keuangan digital.
CEO Grab, Anthony Tan, menyebut integrasi ini sebagai langkah besar menuju efisiensi, inovasi, dan daya saing global. Sementara itu, manajemen GoTo menegaskan bahwa kepentingan karyawan, mitra, dan pemegang saham tetap menjadi prioritas utama. Meski merek lokal akan dipertahankan, integrasi sistem dan sinergi layanan akan menjadi fokus strategis ke depan. Langkah ini turut menarik perhatian otoritas persaingan usaha karena potensi konsentrasi pasar yang besar. Meski demikian, banyak analis menilai konsolidasi ini sebagai hal yang tak terelakkan dalam lanskap ekonomi digital yang semakin kompetitif dan dinamis.
Dengan rampungnya akuisisi ini, peta ekonomi digital Asia Tenggara mengalami perubahan signifikan. Entitas gabungan Grab-GoTo kini menghadapi tantangan besar, mulai dari menjaga pertumbuhan berkelanjutan, melindungi ekosistem mitra, hingga memenuhi regulasi lintas negara. Selain itu, mereka juga dituntut untuk terus mendorong inovasi dan memperluas inklusi digital di seluruh kawasan. (Fio/2025)