Sepanjang 2024 lalu bencana alam yang terkait perubahan iklim terjadi diberbagai belahan dunia. World Weather Atrribution menyampaikan analisa bahwa selama 12 bulan terakhir setiap bencana yang terjadi diperparah oleh perubahan iklim. Misalnya di Mekkah saat ibadah haji, terjadi cuaca panas ektrem yang menewaskan lebih dari 1.300 jiwa. Saat itu suhu disana mencapai 51,8 derajat celcius. Panas ektrem juga dilaporkan terjadi di Yunani, Thailand, India, Mexico, dan terakhir di Amerika Serikat. Berita soal kebakaran hutan di Los Angeles juga terus mewarnai, bahkan sampai hari ini diberitakan kebakaran meluas mencapai 23.700 hektar dan memakan korban 25 jiwa. Di Kenya terjadi banjir besar yang membuat 1500 orang tewas, dan 4 juta orang mengungsi.

Dalam perubahan iklim yang ektrem ini yang sering terjadi memang peristiwa kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini adalah salah satu bencana lingkungan terbesar yang memberikan dampak luas dan merugikan berbagai aspek kehidupan. Fenomena ini seringkali disebabkan oleh kombinasi faktor alam seperti cuaca ekstrem serta perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Kebakaran hutan tidak hanya menghancurkan ekosistem tetapi juga mengancam kualitas udara, keberlanjutan flora dan fauna, hingga kesehatan masyarakat global.

Penyebab Kebakaran Hutan

  • Kekeringan berkepanjangan. Cuaca panas ekstrem sering kali mengeringkan vegetasi, membuatnya mudah terbakar.
  • Petir. Sambaran petir di daerah kering dapat memulai kebakaran alami.
  • Pembukaan lahan. Praktik pembukaan lahan dengan cara membakar sering dilakukan untuk pertanian dan perkebunan.
  • Kelalaian. Puntung rokok yang dibuang sembarangan atau api unggun yang tidak dipadamkan sepenuhnya dapat memicu kebakaran.
  • Pembakaran ilegal. Beberapa individu atau kelompok sengaja membakar hutan untuk memperluas wilayah atau mendapatkan keuntungan pribadi.

Dampak Kebakaran Hutan

Efek kebakaran hutan tidak hanya dapat dirasakan secara lokal namun hingga global, karena dampaknya akan berbagai masalah antara lain :

Kerusakan Ekosistem. Kebakaran hutan menghancurkan habitat flora dan fauna, mengancam biodiversitas, dan membuat beberapa spesies berada di ambang kepunahan.

Polusi Udara. Asap kebakaran hutan mengandung partikel berbahaya seperti PM2.5, karbon monoksida, dan karbon dioksida, yang dapat memicu masalah kesehatan seperti asma, bronkitis, hingga penyakit jantung.

Pemanasan Global. Kebakaran hutan melepaskan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer, mempercepat perubahan iklim. Hutan yang terbakar juga kehilangan kapasitas menyerap karbon di masa depan.

Kerugian Ekonomi. Kerusakan properti, infrastruktur, serta gangguan pada sektor pertanian dan pariwisata.

Gangguan Sosial. Masyarakat yang terdampak sering kali harus mengungsi dan kehilangan mata pencaharian.

Strategi Pencegahan dan Penanganan

Untuk memitigasi dampak kebakaran hutan, diperlukan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan. Mulai dari edukasi untuk kesadaran publik akan bahaya kebakaran hutan dan pentingnya menjaga lingkungan. Komitmen dari pemerintah dalam penegakan hukum juga harus semakin tegas, dimana pengawasan terhadap pembukaan lahan ilegal dan menjatuhkan sanksi berat bagi pelaku pembakaran. Pemerintah juga perlu menyiapkan sistem deteksi dini dengan memanfaatkan teknologi satelit dan penggunaan drone untuk memantau daerah rawan kebakaran. Penyuluhan tentang pengelolaan lahan berkelanjutan juga harus terus digalakkan, dimana promosi pertanian tanpa bakar serta menggunakan teknik agroforestri dapat menjadi solusi untuk mencegah pembukaan lahan dengan cara membakar.

Kebakaran hutan adalah ancaman serius yang memerlukan perhatian bersama dari pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan. Diperlukan langkah preventif, edukasi, dan restorasi yang tepat, karena hutan dapat terus menjadi aset penting bagi kehidupan di Bumi. Peran semua pihak dalam menjaga kelestarian hutan adalah kunci untuk melawan dampak buruk kebakaran hutan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(AT/2025)

Author

Write A Comment