Sejumlah daerah di Indonesia saat libur Natal mengalami banjir, seperti di daerah Malang, Surabaya, Makasar, Bali, dan sebagainya. Musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi memang menjadi salah satu faktor penyebab. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kondisi memang dipicu oleh sejumlah faktor diiantaranya, fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025. Lalu bagaimana masyarakat menghadapi bencana banjir yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Tidak perlu panik, lakukan hal berikut ini saat banjir di rumah :
Cabut semua peralatan elektronik. Saat air hujan mulai memasuki halaman rumah sebaiknya kamu sudah mencabut semua peralatan elektronik dari sumber listrik untuk mencegah risiko sengatan listrik atau korsleting. Gunakan lampu senter atau penerangan darurat daripada lilin untuk menghindari risiko kebakaran. Begitupun setelah surut, jangan menyalakan alat elektronik yang terendam air sebelum diperiksa oleh teknisi.
Amankan Barang-barang Penting. Pindahkan dokumen, barang berharga, dan obat-obatan ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Dokumen seperti akta kelahiran, sertifikat tanah atau rumah, paspor, dan ijazah sulit untuk diganti jika rusak, butuh waktu dan tenaga untuk mengikuti proses mengganti. Barang elektronik, perhiasan, dan aset berharga lainnya bisa rusak permanen jika terkena air. Sebaiknya gunakan kontainer kedap air untuk menyimpan barang-barang penting. Sebagai antisipasi, simpan salinan digital dokumen penting di cloud atau perangkat penyimpanan untuk mengurangi risiko kehilangan.
Tidak berjalan-jalan di air. Selama rumahmu banjir, tidak disarankan untuk berjalan-jalan karena ada banyak risiko yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan. Genangan air biasanya keruh, sehingga sulit melihat apa yang ada di bawahnya. Ada kemungkinan tertusuk benda tajam seperti pecahan kaca, paku, atau serpihan logam yang terendam. Air banjir sering terkontaminasi oleh limbah, bahan kimia, dan mikroorganisme berbahaya.Kontak dengan air banjir dapat menyebabkan infeksi kulit, diare, leptospirosis, atau penyakit lainnya. Belum lagi jika ada kabel listrik yang jatuh atau instalasi listrik terendam air, ada risiko terkena sengatan listrik.
Tidak menggunakan toilet. Menggunakan toilet saat banjir tidak disarankan jika sistem saluran pembuangan di rumah atau lingkungan sudah terkena dampak banjir. Sistem pembuangan mungkin terkontaminasi atau tersumbat oleh air banjir, yang dapat menyebabkan limbah meluap ke rumah. Saat banjir, air bisa masuk ke sistem saluran pembuangan, sehingga limbah sulit mengalir keluar. Jika dipaksakan, toilet bisa meluap dan menyebabkan limbah kembali masuk ke rumah. Selain toilet, hindari juga menggunakan wastafel, shower, atau perangkat lain yang terhubung ke saluran pembuangan untuk mencegah potensi meluapnya air limbah.
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Demikian pula ketika banjir, alangkah baiknya seluruh komponen masyarakat melakukan tindakan pencegahan banjir dari lingkungan paling kecil, seperti membersihkan selokan di depan rumah secara rutin. Tidak membuang sampah sembarangan, dan juga telah menyiapkan tas dan memasukkan barang-barang penting ke dalam tas yang mudah dibawa jika harus melakukan evakuasi dengan cepat. Termasuk dompet, handphone dan charger yang sekarang ini menjadi barang yang sangat penting.
Dengan mengikuti langkah-langkah diatas semoga saat banjir sedang terjadi kamu dapat melewatinya dengan tetap terjaga kesehatan dan kewarasan. Selamat Natal & Tahun Baru 2025 ! (AT/2024)