Batam, sebagai salah satu wilayah strategis di Kepulauan Riau, telah lama dikenal sebagai kawasan industri dan perdagangan yang berkembang pesat. Letaknya yang dekat dengan Singapura dan masuk dalam kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone) menjadikan Batam memiliki daya tarik tersendiri. Pasar properti di Batam menunjukkan tren yang menarik untuk dicermati, baik dari segi harga maupun potensi pengembangannya di masa depan. Dari segi harga, properti di Batam relatif lebih terjangkau dibandingkan kota-kota besar lain, namun menawarkan nilai investasi yang tinggi. Rata-rata harga rumah tapak di kawasan-kawasan berkembang berada di kisaran Rp400 juta hingga Rp1,5 miliar. Sementara itu, apartemen dengan fasilitas modern mulai ditawarkan dari harga Rp300 juta-an.
Potensi pertumbuhan properti di Batam didorong oleh sejumlah faktor. Pertama, peningkatan infrastruktur seperti pengembangan Bandara Hang Nadim menjadi hub internasional dan pembangunan jalan-jalan utama menambah konektivitas. Kedua, adanya kebijakan pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dan mendorong sektor pariwisata, teknologi, serta industri manufaktur. Selain itu, pertumbuhan jumlah penduduk produktif, urbanisasi, dan peningkatan daya beli masyarakat lokal memberikan dorongan signifikan terhadap permintaan properti. Investor mulai melirik properti komersial seiring meningkatnya bisnis lokal dan ekspansi perusahaan asing di Batam.
Dengan segala keunggulan geografis, dukungan infrastruktur, dan arah kebijakan pemerintah yang pro-investasi, Batam menyimpan potensi besar sebagai destinasi properti masa depan. Batam layak dipertimbangkan investor yang mengincar pertumbuhan aset dan arus kas stabil dalam portofolio propertinya. (Fio/2025)