Di tengah hustle bustle kehidupan modern, burnout, stress, dan demotivasi sudah menjadi makanan sehari-hari. Hal ini sering terjadi karena tekanan di lingkungan sekitar seperti kantor, kampus, dan pola pikir negatif. Selain itu, derasnya arus informasi di sosial media juga dapat menjadi salah satu penyebab overwhelmed, gangguan cemas, dan depresi. Untuk mengatasi hal ini, banyak orang mencari cara untuk melambatkan dan menemukan kembali keseimbangan hidup melalui penerapan slow living.
Penerapan slow living ini dapat dimulai dari menggunakan metode mindfulness. Mindfulness adalah meditasi melatih fokus seseorang terhadap lingkungan sekitar dan emosi yang dirasakan. Oleh karena itu, mindfulness dapat menjadi salah satu cara untuk pause dan recharge diri dari emosi negatif. Penerapan meditasi/mental wellness sendiri sedang menjadi tren dikalangan generasi Z dan milenial yang sudah mulai peduli pada kesehatan mental.
Metode ini sebenarnya bisa dimulai dari hal-hal sederhana dalam keseharian. Misalnya, meluangkan waktu lima hingga sepuluh menit setiap hari untuk meditasi singkat dengan menulis jurnal, atau sekadar membatasi waktu menatap layar lewat digital detox. Saat makan pun bisa dilatih dengan mindful eating, yaitu menikmati makanan perlahan dengan benar-benar merasakan tekstur dan rasanya. Bahkan aktivitas ringan seperti berjalan santai di alam atau merawat tanaman di rumah dapat menjadi cara mudah untuk menghadirkan ketenangan, sekaligus menghubungkan diri dengan lingkungan sekitar.
Pada akhirnya, mindfulness bukan sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan di tengah padatnya aktivitas era modern. Dengan melatih kesadaran lewat langkah sederhana seperti meditasi, journaling, atau mindful eating, kita bisa menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan emosi. Perlahan namun konsisten, kebiasaan ini akan membantu menghadirkan ketenangan, menurunkan stres, sekaligus membuat hidup terasa lebih bermakna. Jadi, tak ada salahnya untuk mulai meluangkan sedikit waktu bagi diri sendiri, karena kesehatan mental adalah investasi jangka panjang yang tidak ternilai. (Sha/2025)