Data dari Trading Economics bahwa semua sektor memang sedang melemah. Perdagangan eceran dan akomodasi -1,3% dibandingkan dengan Q1 0,0%. Pertanian, kehutanan, dan perikanan -1,4% dibandingkan dengan sebelumnya 0,0%. Sementara perdagangan grosir juga -1,3% dibandingkan dengan sebelumnya -1,5%. Meskipun PDB secara keseluruhan turun, tujuh dari 16 industri meningkat dengan manufaktur sebagai yang terbesar, 1,9% dibandingkan dengan sebelumnya -1,4%. Kondisi resesi perekonomian memang tidak hanya di Asia tapi hampir diseluruh dunia.

Yang dimaksud dengan resesi ini adalah adanya penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam jangka waktu yang lama. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dan perusahaan, tetapi oleh masyarakat. Perusahaan banyak lakukan PHK, dimana di Indonesia saja sudah tembus diangka 101 ribu. Lapangan kerja semakin sulit dicari, pengeluaran pribadi yang tetap besar namun penghasilan berkurang disela harga barang yang juga alami kenaikan.

Kualitas finansial yang kuat dan stabil memang menjadi impian bagi banyak orang, namun dengan adanya resesi di depan mata, kamu harus mulai menerapkan sistem pengaturan yang ketat terhadap keuangan pribadimu. Cara-cara yang bisa dilakukan untuk atasi resesi dengan tambahan penghasilan antara lain :

  • Kerja Freelance – paruh waktu. Berapa bisnis mungkin memerlukan tenaga kerja tambahan di luar jam kerja reguler, seperti dalam sektor ritel, perhotelan, atau layanan makanan. Jika skillmu cukup mumpuni dalam hal bahasa asing, desain, foto, video, kamu bisa membuka jasa kursus untuk mereka yang membutuhkan. Mencari penghasilan paruh waktu ini bisa dengan bergabung menjadi property consultant Galaxy. Dengan bekerja sebagai agen, kamu bisa mendapatkan komisi bahkan bonus dari developer jika berhasil melakukan menjual unit rumah mereka. Untuk tahu bagaimana peluang profesi ini bisa langsung menghubungi kantor Galaxy terdekat.
  • Menjual barang preloved. Bisnis menjual barang bekas sekarang ini makin marak karena masyarakat sudah makin banyak yang menerima kehadiran barang-barang bekas layak pakai ini, tidak hanya tas-tas branded namun pakaian, sepatu. Barang-barang ini harganya terjangkau tanpa mengorbankan kualitas, dan sentuhan vintage serta keunikan yang makin dicari konsumen sekarang ini.
  • Investasi. Kamu bisa mulai mengumpulkan aset kripto atau saham meskipun pasar modal dan kripto berisiko, investasi kecil-kecilan yang dilakukan dengan bijak bisa memberikan hasil tambahan di masa depan. Untuk Reksadana, cocok bagi yang tidak ingin mengambil risiko investasi terlalu tinggi, reksadana bisa menjadi pilihan yang lebih aman.

Selain hal tadi diatas, yang juga harus kamu lakukan untuk mengelola keuanganmu agar tidak terpuruk karena resesi adalah sbb :

  • Buat Anggaran Keuangan. Buatlah anggaran keuangan, segala perhitungan finansial berupa pemasukan, pengeluaran, investasi dan layanan kesehatan. Anggaran keuangan ini tidak bisa dianggap remeh, karena penting sekali agar kamu bisa mengetahui aspek apa saja yang sangat dibutuhkan dan sedang tidak dibutuhkan.
  • Menabung. Dalam menghadapi resesi sebaiknya kamu memiliki tabungan untuk dana darurat. Sebelum dampaknya semakin parah terasa, sebaiknya kamu menyimpan uang sesedikit apa pun. Dana darurat yang kamu harus miliki minimal sebesar 6 kali pengeluaran bulanan.
  • Buat Prioritas Kebutuhan. Kebutuhan pasti semakin banyak, tapi tenanglah mengelola keuangan yang baik sebaiknya dimulai dari prioritas kebutuhan. Mengatur prioritas kebutuhan untuk keuanganmu adalah tindakan yang baik agar kamu mengetahui prioritas mana saja yang baiknya didahulukan dan mana yang tidak perlu dilakukan. Misal cicilan rumah, bahan pokok, pembayaran listrik dan air adalah prioritas utama, sementara sepatu baru, handphone tipe terbaru termasuk barang di akhir prioritas.

Atasi resesi dengan penghasilan tambahan yakni melakukan diversifikasi penghasilan. Dengan punya penghasilan tambahan kamu dapat membantu mengurangi risiko finansial selama resesi. Pastikan juga untuk mengelola keuangan dengan bijak, menabung, dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting. (AT/2024)

Author

Write A Comment