Data dari Kominfo bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar, karena pada tahun 2025 nilai transaksi digital di Indonesia diprediksi menyentuh angkai USD 124 miliar atau sebesar Rp1.700 triliun. Transformasi digital di semua lini memang berpengaruh sangat besar terhadap berbagai profesi, ada yang tergantikan ada pula yang tidak tergantikan. Aktivitas ekonomi dan segala produk pendukungnya termasuk man power didalamnya pun mau tak mau harus berubah karena digitalisasi. Demikian pula dengan bisnis properti, termasuk para agen properti yang selama ini menjadi garda terdepan dalam pemasaran properti di Indonesia.
Menurut Kennard Nugraha CEO GALAXY Property, dengan adanya transformasi digital justru para agen properti sangat diuntungkan. “Pekerjaan mereka makin mudah, makin efektif dan efisien lo. Dulu kita tidak membayangkan pekerjaan memasarkan listing bisa dilakukan tanpa memasang banner si agen kan. Sekarang cukup nambah listing di applikasi GALAXY, bisa langsung dishare ke semua media sosial dan portal properti. Iklan online berjalan dengan sendirinya”, demikian jelas Kennard. Bisnis properti bergandengan tangan dengan kemajuan teknologi. Seperti yang dilakukan GALAXY Property yakni mengembangkan teknologi ini dan diberi nama GAVI untuk memaksimalkan kerja applikasi (GALAXY App). Para property consultant bisa menggunakan GAVI untuk membuat script yang bisa digunakan untuk iklan listing. Bisa memanfaatkan fitur banner generator untuk membuat desain banner yang akan di pasang di rumah yang di jual/disewa. Mereka bisa menambah listing tanpa perlu kirim berkas ke kantor, karena bisa dilakukan langsung melalui applikasi di handphone. Penggunaan applikasi GALAXY ini memang dirancang untuk mempermudah kerja seorang property consultant, termasuk mencatat nilai transaksi dan komisi secara sistem yang mengedepankan fairness. Bisnis properti adalah bisnis kepercayaan. Pemilik properti yang menginginkan asetnya terjual pastilah menginginkan agen yang membantunya juga terpercaya, tidak memainkan harga dan bisa membantunya untuk memasarkan, jualan jadi relatif cepat. Saat ini pencarian properti banyak dilakukan oleh segmen pasar usia 18-35 tahun, yang termasuk ke dalam generasi milenial dan generasi Z. Dengan minat generasi milenial dan Z terhadap internet yang tinggi, pemilik properti tentunya harus memikat para pembeli baru melalui transformasi digital lewat platform-platform yang mudah digunakan.
Para property consultant yang technology savvy semakin memaksimalkan aktivitas promosi penjualan properti mereka. Kemudahan untuk share listing melalui gambar atau video semakin memperingan kerja mereka. Digitalisasi bisnis properti juga memungkinkan produk-produk untuk dijual kepada pasar yang lebih luas. Tak perlu lagi menggunakan cara lama seperti bagi flyer di jalan atau tempat pameran, cukup beriklan di media sosial. Proses jual beli properti yang dulunya dianggap rumit, juga dapat menjadi lebih praktis dengan media digital, yang mana hal ini tentu menjadi nilai positif dimata masyarakat era digital. GALAXY juga telah bekerja sama dengan portal online seperti rumah123, lamudi, untuk memasarkan listingan properti dari property consultant GALAXY di seluruh Indonesia. Kerjaanmu sebagai property consultant juga bisa dilakukan dari mana saja, WFH, WFO atau works everywhere.
Kebutuhan masyarakat akan produk properti seperti rumah landed, apartemen, ruko, soho, gudang bahkan kavling tanah masih sangat tinggi. Bagaimanapun juga rumah adalah kebutuhan pokok manusia, entah dimiliki dengan cara membeli atau menyewa, itu artinya mereka tetap membutuhkan jasa property consultant untuk mendapatkan hunian impian. Tunggu apalagi saatnya berprofesi sebagai property consultant GALAXY dengan peluang besar mendapat pemasukan puluhan juta bahkan ratusan juta perbulan. Jangan takut gaptek (baca: gagap teknologi) karena kunci sukses para pebisnis adalah mau terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Bergabunglah bersama kami, GALAXY Property. (AT/2024)