Ada sesuatu yang menenangkan dari cuaca mendung. Langit abu-abu, udara lembap, dan cahaya yang lembut bikin ritme hidup terasa sedikit lebih pelan. Hari-hari seperti ini sering bikin kita ingin berdiam lebih lama di rumah, menggulung diri di balik selimut yang terasa hangat. Ditemani playlist lama yang mengalun pelan, membawa suasana jadi tenang dan sedikit sendu.

Tapi, di balik suasana yang muram, cuaca gloomy justru punya caranya sendiri buat menghadirkan kehangatan. Mungkin lewat secangkir teh hangat, aroma lilin wangi yang baru dinyalakan, atau percakapan ringan dengan seseorang yang membuat hati terasa aman. Kadang, kehangatan itu nggak datang dari sinar matahari tapi dari hal-hal kecil yang kita ciptakan sendiri.

Hari-hari mendung juga bisa jadi pengingat bahwa nggak apa-apa kalau kita nggak selalu bersemangat. Kita manusia, bukan mesin. Ada waktunya terang, ada juga saatnya teduh. Dan mungkin, justru di masa yang pelan ini, kita belajar mendengarkan diri sendiri lebih dalam.

Jadi kalau hari ini langit terlihat kelabu, jangan buru-buru mengeluh. Tarik napas pelan, buat diri kamu nyaman. Nyalakan lagu favorit, tulis sedikit catatan di jurnal, atau sekadar duduk memandangi hujan jatuh di jendela. Cuaca mungkin gloomy, tapi hati kamu tetap bisa hangat. (Sha/2025)

Author

Write A Comment