Menjelang akhir tahun 2025, angin segar kembali berembus di sektor properti nasional. Pemerintah resmi memperpanjang insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga akhir 2027. Kebijakan ini memberi napas panjang bagi pembeli rumah dan pelaku industri. Di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif, pasar properti Indonesia justru menunjukkan ketahanan yang patut diapresiasi. Langkah ini menjadi sinyal positif bahwa sektor properti tetap menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan laporan pasar kuartal ketiga (Q3) 2025, pasar properti Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat.Harga rumah kecil dan menengah tetap stabil, sementara rumah besar di atas 200 m² turun tipis sekitar 0,4%. Data ini menandakan bahwa minat masyarakat terhadap hunian pribadi masih tinggi, terutama di kota-kota dengan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang pesat. Dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif turut menjaga momentum positif ini.

Apa itu PPN DTP?

PPN DTP adalah kebijakan di mana pajak 11% ditanggung pemerintah, bukan pembeli. Kebijakan ini berlaku untuk rumah dengan harga hingga Rp5 miliar dan difokuskan bagi pembeli pertama. Melalui insentif tersebut, pembeli bisa menghemat ratusan juta rupiah di tengah kenaikan biaya material dan konstruksi. Diluncurkan sejak 2023 dan diperpanjang hingga 2027, kebijakan ini terbukti efektif menjaga momentum pasar dan memperluas akses kepemilikan rumah.

Selain insentif pajak, pasar juga ditopang oleh harga yang stabil dan permintaan tinggi untuk rumah berukuran sedang. Gaya hidup modern dan kebutuhan ruang efisien membuat segmen ini terus diminati, terutama oleh keluarga muda. Ditambah suku bunga KPR yang relatif stabil, peluang investasi di sektor properti tetap menjanjikan di penghujung 2025.

Menjelang akhir tahun, aktivitas di sektor properti cenderung meningkat seiring naiknya minat beli dan kepercayaan pasar. Dengan perpanjangan PPN DTP, potensi keuntungan bagi pembeli maupun investor menjadi semakin besar. Kondisi ini menjadikan periode saat ini sebagai waktu yang tepat untuk mulai mengambil langkah di pasar properti. Sektor properti juga memiliki efek berganda bagi perekonomian mendorong aktivitas di konstruksi, furnitur, dan interior. Karena itu, kebijakan ini bukan hanya menguntungkan pembeli, tetapi juga memperkuat ekosistem industri properti nasional secara keseluruhan. (Sha/2025)

Author

Write A Comment