Investasi properti merupakan salah satu pilihan terbaik bagi banyak orang yang ingin mengamankan aset sekaligus meraih keuntungan dalam jangka panjang. Namun, pertanyaannya, mana yang lebih menguntungkan: rumah atau apartemen? Kedua jenis properti ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lalu, mana yang lebih cuan untuk investasi? Yuk, simak ulasannya!

  • Kenaikan Harga Properti.

Menurut data dari Bank Indonesia, harga tanah di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 10-20% per tahun, terutama di area yang sedang berkembang. Tren ini menjadikan rumah sebagai aset dengan capital gain yang lebih stabil dalam jangka panjang. Di sisi lain, harga apartemen, terutama di lokasi premium, cenderung naik lebih cepat. Dalam kurun waktu lima tahun, kenaikan harga apartemen bisa mencapai 30%, menjadikannya pilihan investasi menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan pertumbuhan nilai aset dalam waktu lebih singkat.

  • Modal Awal dan Investasi

Investasi rumah membutuhkan modal awal yang lebih besar. Sebagai gambaran, harga rumah di kawasan suburban Jabodetabek berkisar antara Rp 1,5 – 3 miliar dengan uang muka (DP) minimal 20%. Hal ini menjadikan rumah sebagai investasi yang memerlukan komitmen finansial tinggi sejak awal. Sebaliknya, apartemen menawarkan opsi yang lebih fleksibel dengan harga lebih terjangkau. Harga apartemen dapat dimulai dari Rp 500 juta – 1 miliar, dengan skema cicilan yang lebih ringan. Inilah alasan mengapa banyak investor pemula lebih memilih apartemen sebagai langkah awal dalam investasi properti mereka.

  • Potensi Sewa

Rumah umumnya disewakan dalam jangka waktu tahunan dengan harga sewa yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga. Secara rata-rata, yield sewa rumah di Indonesia berada di kisaran 3-5% per tahun, memberikan keuntungan stabil bagi pemiliknya. Sementara itu, apartemen menawarkan fleksibilitas lebih tinggi dalam hal penyewaan. Apartemen dapat disewakan secara bulanan maupun tahunan, sehingga menjadi pilihan favorit bagi eksekutif muda dan mahasiswa. Di Jakarta, yield sewa apartemen bisa mencapai 6-8% per tahun, terutama di kawasan pusat bisnis, menjadikannya investasi menarik bagi mereka yang mengincar arus kas cepat.

  • Biaya Perawatan & Pajak

Pemilik rumah harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta biaya renovasi yang bisa mencapai 10-20% dari harga rumah setiap beberapa tahun sekali, tergantung kondisi bangunan dan kebutuhan pemeliharaan. Sedangkan, penghuni apartemen dikenakan service charge bulanan yang berkisar antara Rp 15.000 – 50.000 per meter persegi, tergantung dari fasilitas yang disediakan oleh pengelola apartemen.

So, sesuaikan dengan tujuan investasimu! Pemilihan antara rumah dan apartemen sebagai investasi bergantung pada tujuan finansial masing-masing investor. Rumah cocok bagi mereka yang mengincar capital gain dalam jangka panjang, terutama di kawasan yang sedang berkembang. Apartemen lebih ideal bagi investor yang ingin memperoleh arus kas cepat dari penyewaan, terutama di kota besar dengan harga properti yang lebih terjangkau. Jadi, apakah kamu lebih tertarik dengan capital gain jangka panjang atau cashflow cepat dari sewa? Sesuaikan pilihan investasimu dengan strategi keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhanmu! (Fio/2025)

Author

Write A Comment