Sebagai negara dengan frekuensi gempa yang tinggi, harus diakui orang Indonesia tidak terbiasa untuk melakukan mitigasi bencana. Letak negara kita yang memang berada diantara perbatasan lempeng bumi. Lempeng bumi ini dikenal dengan sebutan lempeng tektonik. Daerah perbatasan lempeng tadi adalah tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan daratan tinggi.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh masyarakat sebelum, saat dan setelah gempa bumi terjadi? Nah, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah belajar memahami langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri agar meminimalisir kondisi buruk. Sebelum gempa terjadi yang harus dipersiapkan adalah kamu harus menyusun rencana evakuasi. Mengetahui jalur mana evakuasi saat terjadi gempa, misal ketika berada di kantor tempatmu bekerja pastikan kamu tahu akses jalur evakuasi. Bangunan perkantoran biasanya sudah memiliki SOP dimana posisi titik kumpul. Sebaiknya saat di rumah atau di kantor kamu memiliki tas siaga bencana. Tas siaga bencana ini berisi surat-surat penting seperti Akta Kelahiran, Ijazah, Surat Kendaraan, Kartu Keluarga, dll. terdapat pakaian untuk 3 hari termasuk selimut, handuk, dan jas hujan. Dan ada makanan ringan dan tahan lama seperti mie instan, abon, coklat, biskuit, dll. Dalam tas juga isi dengan air minum yang mendukung kebutuhan selama 3 hari, sertakan obat-obatan pribadi atau umum. Siapkan uang tunai dalam tas untuk bekal selama kurang lebih 3 hari. Alat bantu penerangan seperti senter, lilin, korek api, dsb, siapkan uang tunai dalam tas untuk bekal selama kurang lebih 3 hari. Peluit, masker sebagai alat lindung pernafasan, perlengkapan mandi, dan radio lebih lanjut mengenai bencana alam.
Saat terjadi gempa, janganlah panik. Jika memungkinkan segera lari keluar rumah atau gedung tempatmu berada. Jika tidak memungkinkan lakukan tindakan DROP (menunduk), COVER (lindungi kepala), dan HOLD ON (berpegangan) tetaplah tenang hingga guncangan berhenti dan aman, segera evakuasi. Kamu juga harus jauhi kaca dan barang-barang lainnya yang berisiko jatuh menimpa. Jika guncangan sudah mereda, segera evakuasi diri dengan tenang. Apabila berada dalam gedung perkantoran, hotel atau apartemen saat terjadi gempa hindari menggunakan lift. Manfaatkan tangga darurat, tetap tenang dan turun menuju titik kumpul.
Setelah terjadi gempa yang harus kamu lakukan adalah memantau potensi gempa susulan atau tsunami, melalui BMKG. Jika gempa berpotensi tsunami segeralah menuju lokasi evakuasi atau menuju ke dataran yang lebih tinggi. Jika tidak berpotensi tsunami tetaplah tenang di titik kumpul, dan menunggu arahan dari pihak berwenang. (AT/2024)