Menteng dikenal sebagai kawasan mewah dengan rumah-rumah besar bergaya kolonial dan reputasi sebagai salah satu alamat paling prestisius di Jakarta. Namun, citra tersebut juga membuat Menteng terasa eksklusif, seolah hanya bisa diakses oleh mereka dengan kemampuan finansial luar biasa. Bagi kelas menengah, memiliki hunian di Menteng lebih mirip mimpi daripada target yang realistis.

Rumah Flat Menteng

Kehadiran konsep rumah flat di Menteng mengubah narasi itu. Dengan harga di bawah Rp1 miliar, hunian ini menjadi alternatif nyata. Rumah flat Menteng merupakan unit vertikal yang kompak, fungsional, dan modern. Meski sederhana, hunian ini tetap mengutamakan kualitas desain dan kenyamanan, sekaligus menghadirkan kemewahan yang sebelumnya hanya ada dalam imajinasi kelas menengah—yaitu kesempatan tinggal di Menteng.

Model rumah flat Menteng memberi pelajaran berharga tentang bagaimana keterbatasan bisa dijawab dengan inovasi. Optimalisasi lahan premium melalui hunian vertikal menjadi solusi cerdas untuk menekan harga tanpa mengorbankan kualitas. Konsep ini membuka peluang bagi masyarakat menengah untuk merasakan hidup di pusat kota. Dari sisi sosial, langkah ini menghadirkan inklusi: kawasan bergengsi tidak lagi sepenuhnya eksklusif, tetapi lebih terbuka bagi beragam lapisan masyarakat. Selain itu, rumah flat Menteng juga otomatis mengurangi kebutuhan mobilitas jauh dari pinggiran ke pusat kota. Dampaknya bukan hanya penghematan waktu dan biaya transportasi, tetapi juga kontribusi pada penurunan polusi dan kepadatan lalu lintas.

Rumah flat Menteng bukan sekadar hunian, melainkan bukti bahwa kepemilikan rumah di lokasi strategis dapat dirancang lebih inklusif. Tantangan berikutnya ada di tangan pemerintah, khususnya Kementerian PUPR. Konsep semacam ini bisa menjadi inspirasi kebijakan, di mana regulasi dan insentif diberikan untuk mendorong pengembang menghadirkan hunian serupa di kawasan strategis lainnya. (Fio/2025)

Author

Write A Comment