Film Jumbo (2025) hadir sebagai karya sinema anak bangsa yang memadukan kekuatan imajinasi, nilai kekeluargaan, serta semangat pelestarian budaya. Jumbo mengangkat tema tentang pentingnya mewariskan budaya dan cerita lokal kepada generasi penerus. Film ini dibuat dalam balutan kisah petualangan yang menyentuh dan inspiratif. Disutradarai oleh sineas muda berbakat, Jumbo mengisahkan perjuangan seorang anak laki-laki bernama Don dalam mewujudkan pertunjukan dari buku dongeng warisan mendiang orang tuanya.

Don digambarkan sebagai anak dengan rasa ingin tahu tinggi, penuh semangat, dan berjiwa kreatif. Setelah menemukan buku dongeng yang ditulis oleh kedua orang tuanya semasa hidup, Don memutuskan untuk membuat pertunjukan teater dari cerita-cerita di dalamnya. Namun, jalannya penuh rintangan dan keraguan dari orang-orang di sekitar. Dengan tekad dan dukungan teman-teman barunya, Don perlahan mewujudkan impian dirinya dan kedua orang tuanya yang belum tercapai.

Visualisasi dongeng dalam film ini diramu dengan elemen seni pertunjukan, animasi, dan musik tradisional. Jumbo menunjukkan kualitas sinematografi yang matang, penulisan naskah yang solid, dan arahan artistik yang mendalam. Musik latar dan tata suara yang mendukung emosionalitas cerita membuat penonton larut dalam dunia imajinasi Don. Performa para pemeran muda dalam film ini pun patut diacungi jempol, terutama dalam menampilkan transformasi karakter Don dari seorang anak yang pemalu menjadi sosok pemimpin yang penuh inspirasi.

Jumbo adalah film keluarga yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memotivasi. Ia mengajak penonton untuk percaya pada kekuatan mimpi, pentingnya kolaborasi, dan arti mendalam dari warisan yang ditinggalkan orang tua terutama soal nilai dan harapan. (Fio/2025)

Author

Write A Comment